ErakiniNews | Mataram - Event kejuaraan dunia paralayang PGAWC (Paragliding Accuracy World Cup) Seri 3 Lombok - Indonesia akan digelar pada Mei mendatang di Skylancing, Lombok Tengah. Event bergengsi tersebut bakal dihadiri oleh puluhan atlet paralayang dunia.
Menyambut event tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menyatakan komitmen penuh untuk mendukung gelaran PGAWC 2025.
Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kehadiran berbagai event internasional ini bukan semata ajang olahraga atau promosi, melainkan bagian dari strategi besar daerah untuk mendorong diplomasi budaya dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Setiap event adalah etalase. Kita tunjukkan pada dunia bahwa NTB siap jadi tuan rumah yang profesional, berbudaya, dan mendunia," katanya Lalu Iqbal dalam keterangan yang diterima media pada Rabu (30/4/2025).
Gubernur Iqbal menjelaskan, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan kementerian terkait, pelaku pariwisata lokal, hingga komunitas pemuda untuk memastikan penyelenggaraan event berjalan sukses dan berkelanjutan.
"Kami ingin menjadikan NTB sebagai laboratorium sukses sport tourism Indonesia," tambahnya.
Tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerintah daerah juga aktif memfasilitasi kegiatan promosi, mempermudah perizinan, serta memberikan ruang kolaborasi bagi sponsor dan pelaku UMKM lokal.
Dengan semangat kolaboratif, NTB memperlihatkan bahwa event internasional bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga soal bagaimana daerah bersinergi membangun citra positif, meningkatkan investasi, dan mengangkat potensi lokal ke pentas dunia
Senada dengan Gubernur Iqbal, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB Mori Hanafi menyampaikan dukungannya kepada event PGAWC 2025. Keberadaan Skylancing, kata Mori, telah membawa dampak yang signifikan kepada daerah. Terutama pengembangan olahraga aerosport. Ke depan, ia berharap, Skylancing dapat memantik lahirnya banyak atlet asli NTB di bidang aerosport untuk lebih 'mendunia'.
'Pertama tentu kami mendukung kegiatan di Skylancing. Skylancing ini luar biasa. Mereka telah terbukti suskes menyelenggarakan banyak event sebelumnya. Apalagi PGAWC ini luar biasa. Tentunya dari sisi prestasi kita berharap makin banyak atlet asal NTB asli yang akan tergiur, mau menjadi atlet aerosport ini," ujarnya.
Menurut Mori, tidak banyak daerah di Indonesia yang memiliki venue pengembangan olahraga aerosport. Apalagi dengan fasilitas dan panorama alam secantik Skylancing.
Karena memang tidak semua wilayah yang punya venue sebaik dan secantik kita. Gak banyak. Ini justru peluang kita terutama dari sisi prestasi. Tumbuh atlet baru," kata Anggota DPR RI asal Dapil NTB I itu.
Ia menggarisbawahi, KONI NTB juga telah memasukkan Skylancing sebagai venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2028 yang menurut rencana akan dihelat di NTB dan NTT.
"Skylancing ke depan bisa dijadikan tempat latihan dan sudah kita masukkan dalam perencanaan kita sebagai venue PON XXI tahun 2028," terang mantan Pimpinan DPRD NTB itu.
Sejauh ini, pihak Skylancing intens berkomunikasi dengan KONI NTB. Termasuk juga Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) sebagai ketua cabor aerosport di daerah.
"Alhamdulillah (pembinaan) bagus. Kan aerosport ini secara Ex Officio diketuai oleh Danlanud lewat para stafnya tetap berkoordinasi dengan kami," ujarnya.
Mori mengatakan pihaknya akan hadir dalam acara PGAWC 2025 yang menurut jadwal akan digelar pada 22-25 Mei mendatang. "InsyaAllah hadir," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia PGAWC 2025 Roy Rahmanto mengatakan pihaknya sudah siap 100 persen untuk menggelar event bergengsi paralayang internasional tersebut.
"Lokasi opening ceremony sudah siap hampir 90 persen sudah siap. Tapi kalau lokasi kejuaraan untuk atlet sudah 100 persen siap. Kepanitiaan sudah sangat siap," jelas Roy.
Beberapa hari yang lalu, pihaknya juga telah merilis daftar juri yang akan bertugas di acara. Sementara untuk jumlah peseeta yang sudah terkonfirmasi hadir, pihaknya akan menunggu sampai batas waktu pendaftaran ditutup.
Sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh pihak PGAWC, bahwa peserta hanya dibatasi maksimal 80 peserta dengan rangking dunia terbaik yang diseleksi berdasarkan WPRS (World Pilot Ranking System) yang tercatat pada web resmi induk aerosport dunia “FAI” (https://www.fai.org/rankings).
Data terakhir, peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui web resmi PGAWC sudah tercatat 85 orang yang berasal dari 17 negara yang diantaranya China, Korea Selatan, Saudi Arabia, Spanyol, Francis, Serbia, China Taipei, Hongkong, Malaysia, Kosovo, Mongolia, Singapura, Thailand, Iraq, UAE, Turki dan Indonesia.
E_01
0 Komentar