ErakiniNews | Mataram, - 16 September 2025. Mataram. Sebuah inovasi menarik muncul dari dunia penelitian di Indonesia. Tim peneliti yang terdiri dari Ibu Ria Harmayani, S.Pt, M.Si, dosen Fakultas Peternakan Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, Ibu Dwi Kartika Risfianty, S.Si., M.Si, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam (MIPA) UNW Mataram, bersama Muhammad Habib Al Farozi dan Yazid Al Bastomi, mahasiswa UNW Mataram berhasil mengembangkan sebuah inovasi pakan ternak berbasis limbah tebu yang diberi nama "wafle pakan limbah tebu bernutrisi".
Penemuan ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak sekaligus mengurangi limbah industri tebu yang selama ini menjadi masalah lingkungan.
Ketua tim peneliti, Ibu Ria Harmayani, S.Pt., M.Si. menyampaikan bahwa inovasi ini berawal dari keprihatinan terhadap tingginya limbah tebu yang dihasilkan oleh industri pengolahan tebu di Lombok dan sekitarnya. Limbah tersebut selama ini sering dibuang sembarangan, menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
"Melalui penelitian ini, kami mengolah limbah tebu menjadi bahan dasar pakan ternak yang bernutrisi dengan proses formulasi ransum tertentu dan penambahan bahan-bahan lainnya. Dimana bahan limbah tebu dikeringkan terlebih dahulu, lalu digiling, selanjutnya dicampur dan dimasukkan ke dalam alat pencetak yang dipanaskan sekitar 5-6 menit dengan suhu mencapai 50-60 derajat celsius dan hasilnya berbentuk kue Wafle.
"Penelitian kami ini menghasilkan wafle limbah sebagai pakan yang tidak hanya praktis dan ekonomis, tetapi juga bernutrisi dengan kandungan serat kasar di bawah 18% dan protein kasarnya juga di bawah 20%, sehingga terindikasi tergolong ke dalam pakan sumber energi, dengan nilai uji kecernaan in-vitro menunjukkan tingkat kecernaan yang tinggi, mencapai 60%”, jelasnya.
"Saat ini kami juga sedang menganalisa data hasil pengujian limbah perkebunan lainnya seperti limbah pisang dan limbah aren dengan metode baru waffle pakan ini. Kami berharap inovasi ini mampu memenuhi kebutuhan pakan dan meningkatkan produktivitas ternak seperti sapi dan kambing, sekaligus memberikan solusi terhadap limbah industri perkebunan yang selama ini menjadi tantangan lingkungan serta menambah basis data untuk pengembangan inovasi pakan alternatif bagi ruminansia dan rekomendasi teknik pengolahan pakannya, yang berdampak positif pada peningkatan efisiensi konversi pakan, produktivitas ternak, dan mengurangi biaya produksi pakan serta terciptanya eco efficiency dan mengurangi limbah perkebunan yang ada di Lombok", tutupnya.
Lebih lanjut, Ibu Ria juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) yakni Lembaga yang berada di bawah Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang telah memberikan stimulus bantuan dana hibah tahun anggaran 2025, sehingga saat ini ia dan timnya juga dapat mengembangkan limbah perkebunan lainnya seperti limbah pisang dan limbah aren.
 |
| Wafle limbah tebu R14 |
Dengan keberhasilan ini, diharapkan inovasi wafle pakan limbah tebu bernutrisi dapat segera diadopsi secara luas dan memberikan manfaat besar bagi keberlanjutan industri peternakan dan lingkungan di Indonesia.
E_02
0 Komentar