Breaking News

BP3TR Disnakeswan NTB gelar Sosialisasi Manajemen dan Teknologi Pakan Untuk Wujudkan Peternakan Berkelanjutan

ErakiniNews | Mataram, 20 November 2025 -- Badan Pengembangan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia (BP3TR) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB menggelar sosialisasi manajemen dan teknologi pakan ternak ruminansia, bertempat di Lombok Raya, Mataram (20/11).

Kegiatan yang diikuti sebanyak 50 peserta yang merupakan tim petugas lapangan dengan wilayah tugas dari berbagai kabupaten dan kota se-NTB berlangsung sukses dan lancar.

Acara ini diselenggarakan sebagai upaya peningkatan kapasitas dan pengetahuan petugas di bidang peternakan dan kesehatan hewan terkait teknologi pakan terkini, segala tantangan dan solusi yang membangun dari keberlanjutan dan diversifikasi pakan ternak.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Lalu Amjad, MH, selaku Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB.

Dalam sambutannya, Lalu Amjad, MH., menekankan pentingnya penerapan teknologi terbaru dalam manajemen pakan untuk mendukung keberhasilan program peternakan di daerah dan sinergitas semua pihak sangat penting. 

"Sinergi semua pihak agar kebutuhan peternak dan petani terpenuhi secara berkelanjutan", tegas Lalu Amjad, MH. 

Selain itu, hadir juga akademisi Ria Harmayani, M.Si., salah seorang dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram.

Ria Harmayani menshare materi terkait strategi inovasi teknologi pakan dalam peningkatan produktivitas ternak yang berkelanjutan berdasarkan seluruh kegiatan yang telah dilakukan tim dosen bersama mahasiswa dan kolaborasi berbagai stakeholder terkait pengembangan invensi pakan.

"Perlunya riset inovatif dan kolaborasi serta sinergitas semua pihak dalam pembuatan kebijakan yang mendukung keberlanjutan usaha peternakan terutama pengembangan pakan ternak", jelas Ria Harmayani, M.Si.

Tak kalah penting, acara yang diinisiasi oleh Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Banyumulek yang sekaligus menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) BP3TR, Muhammad Nur, M.Si. ini, menjadi ujung tombak dan komitmen serius bagi pemerintah daerah dan institusi terkait dalam mendukung pengembangan sektor peternakan yang berkelanjutan.

Muhammad Nur mengapresiasi kegiatan yang telah diagendakan bersama. 

"Kegiatan ini bisa menjadi wadah dalam menampung permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan dan merumuskan solusi-solusi yang membangun serta menjadi sebuah landasan dalam mengambil langkah dan strategi pengembangan pakan yang tepat di NTB", ungkap Muhammad Nur,.M.Si.

Ia juga berharap kegiatan ini mampu memperkuat kolaborasi antara petugas lapangan dan akademisi, serta mempercepat penerapan teknologi pakan yang inovatif dan efisien di seluruh wilayah NTB.

Adapun berbagai permasalahan krusial di lapangan, yaitu seperti pengadaan nitrogen cair (N2), pengelolaan bank pakan, diversifikasi pakan, dan pelayanan kepada masyarakat peternak, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan keberlanjutan sektor ini.

Kendala seperti terbatasnya pasokan N2 dan tingginya biaya logistik mengganggu proses produksi, sementara distribusi pakan yang belum optimal menyebabkan ketidakstabilan pasokan, terutama saat musim kemarau.

Selain itu, implementasi diversifikasi pakan juga terhambat oleh kurangnya inovasi dan edukasi kepada peternak.

Untuk mengatasi hal ini, pihak akademisi, Bappeda, dan instansi terkait berkolaborasi mengembangkan teknologi pengadaan N2 berbasis lokal, mengoptimalkan pengelolaan bank pakan, serta meningkatkan edukasi tentang diversifikasi pakan.

Sementara itu, Syamsul Hidayat dari Bappeda NTB, menyoroti pentingnya perencanaan dan pengintegrasian data dalam strategi jangka panjang mengingat sektor peternakan memiliki peranan penting dan menjadi target pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan L. Muhamad Iqbal untuk mewujudkan kemandirian pangan dan kemandirian ekonomi.

"Dengan perencaan berbasis data yang telah dikoleksi Bappeda dan kolaborasi ini diharapkan nantinya permasalahan di lapangan dapat teratasi demi pertanian dan peternakan yang maju dan berdaya saing", jelas Syamsul Hidayat.

(E_02)

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close