Oleh: Dr. Lalu Sirajul Hadi, MPd.
SALAH satu modal sosial penting yang dimiliki, oleh sivitas akademika Universitas Mataram (UNRAM), adalah “smart” dalam budaya saling mengafirmasi dan menghargai. Modal sosial ini selain penting, juga sensitive, sehingga harus dijaga dan dirawat, sebagai sebuah kesadaran kolektiv dalam berkomunitas dan berinstitusi. Sebuah penciri yang kuat, bahwa Universitas Mataram (UNRAM) adalah selain sebagai “Academic Community” juga sebagai masyarakat sosial, tempat setiap orang saling memotivasi, saling mendukung dan tempat saling menghargai, atas dasar objektifitas, keilmuan dan persaudaraan. Bahwa bagaimanapun, setiap capaian kemajuan, prestasi dan pradaban yang dilegesikan dari sebuah kepemimpinan, pasti lahir dari sejarah dan proses yang melibatkan waktu, momentum dan partisipasi manusia, dalam kapasitas dan kompetensi serta ruang dan waktu yang berbeda.
Seluruh sivitas akademika Universitas Mataram (UNRAM) sadar betul, bahwa sukses dan survive dalam prestasi, keunggulan dan kemajuan, adalah karena kiprah dan dedikasi para pendahulu (founding fathers). Mereka telah berbuat, membangun dan meletakan fondasi, dalam spirit dan semangat yang luhur, agar dalam sejarah kelembagaan dan misi yang diemban, Universitas Mataram (UNRAM) benar-benar dan secara sungguh-sungguh, dapat memberi dampak (impact) bagi peradaban dunia, bangsa dan daerah. Napak tilas dan jejak historis para pendiri Universitas Mataram (UNRAM) dari waktu ke waktu, adalah warna pada zamanya, dan tentu setiap pemimpin dihadirkan dalam problem serta karakteristik masalah serta “challenge” yang tidak sama.
Usia 63 tahun Universitas Mataram (UNRAM), memantapkan dan menegaskan bahwa secara entitas, sejarah kelembagaan Universitas Mataram (UNRAM) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri di kawasan Indonesia timur, telah memasuki usia yang cukup matang. Dalam usia seperti ini, ada keyakinan, bahwa secara kelembagaan Universitas Mataram (UNRAM) telah memiliki daya tahan (resilience) dalam berdinamika secara akademik, di mana perguruan tinggi saat ini, hadir dengan sangat kompetitif, promotive, kualitas yang massiv dan mutu serta inovasi yang variatif. Pada konteks ini, leadership and team force yang diperlukan bagi sebuah organisasi atau institusi, adalah figur-figur yang memiliki integrity, capability, kreatif, visioner, memiliki kemampuan berjejaring, cerdas membaca dan memfasilitasi kebutuhan pelanggan.
Kandidasi Pilrek 2026-2030 ?
Proses kandidasi pemilihan Rektor Universitas Mataram (UNRAM) periode 2026-2030 saat ini tengah berproses. Sebuah momentum penting bagi institusi, untuk dapat menjajaki peluang untuk terbang tinggi, membawa Universitas Mataram (UNRAM) sejajar dan bahkan melampaui Perguruan Tinggi unggul lainnya di Indonesia, menuju dan menjadi World Class University. Fase dan tahapan penyampaian visi misi dan program kerja bakal calon rektor Universitas Mataram (UNRAM), yang disampaikan dihadapan para senat dan sivitas akademika, beberapa waktu yang lalu, merupakan sebuah tahapan penting, untuk mengetahui gagasan, pikiran dan strategi setiap calon. Fase penyampaian visi misi juga penting, sebagai pembuktian kepada public, bahwa Universitas Mataram (UNRAM) memiliki potensi sumber daya yang komplit, figur-figur hebat, visioner, berkomitment tinggi dan menggambarkan bahwa kapal besar Universitas Mataram (UNRAM), akan siap berlabuh, menuju pada capaian dan target yang dituju, dengan program-program yang berdampak, relevan dan realistis, serta komitment membangun tim yang solid berdasarkan integritas dan kapasitas, sebagai modal utama.
Tiga di antara lima bakan calon Rektor periode 2026-2030 telah dinilai dan dipilih oleh Senat Universitas, kemudian diusulkan sebagai calon untuk dipilih oleh senat bersama Menteri. Ketiga calon yang sudah dinilai dan diusulkan oleh senat tersebut adalah peraih suara terbanyak, masing-masing Prof. Dr. Sukardi, S.Pd., M.Pd 34 suara, Prof. Muhamad Ali, S.Pt, M.Si, Ph.D 16 suara dan Prof dan Prof. Dr. Kurniawan, S.H., M.Hum dengan perolehan 6 suara. Ketiga calon tersebut juga sudah diberikan kesempatan, untuk menyampaikan visi, misi dan program masing-masing.
Pada sesi penyampaian visi beberapa waktu yang lalu, setiap calon dengan visi dan kepakaran masing-masing, berjanji dan berkomitmen untuk membawa Universitas Mataram menjadi kampus yang diperhitungkan di kancah nasional dan internasional. Menjadikan dan membawa Universitas Mataram (UNRAM) menjadi World Class University, bukanlah perkara yang mudah, tetapi sesungguhnya bukan juga sesuatu yang mustahil (Impossible). Prof.Dr.Sukardi, S.Pd., M.Pd, konsisten dan meyakinkan mengusung visi unggul, berdampak dan berdaya saing global, Prof. Muhamad Ali, S.Pt., M.Si., Ph.D mengusung visi inklusif, adaptif, berdampak dan berdaya saing global sedangkan Prof. Dr. Kurniawan, S.H., M.Hum, dengan memaparkan visi unggul berkelanjutan, berdampak dan mendunia. Ketiga calon, semua beroirentasi pada program tujuan mengantarkan Universitas Mataram (UNRAM) menjadi kampus kelas dunia dan berdaya saing global. Beberapa calon secara lugas dan datatif, menyampaikan kondisi objektif Universitas Mataram (UNRAM) hari ini, berbasis data dan dengan SWOT analisis yang cukup kuat dan tajam. Membaca dan memotret Universitas Mataram dari asfek Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats.
Jika kita melakukan review dan refleksi terhadap karakteristik World Class University, maka secara kualitatif bisa kita ketahui dalam beberapa dimensi. Bahwa Perguruan Tinggi dengan rating World Class University, adalah manakala sebuah Perguruan Tinggi memenuhi indikator-indikator kualitatif berikut, antara lain; (1) infrastruktur, sarana parsarana dan fasilitas yang modern, (2) pengajaran, yang memiliki konteks dan relevansi global, (3) Penelitian, kualitas riset dan berdampak makro serta terpublikasi internasional, (4) Lulusan, berkompetensi dan berkemampuan dalam kancah global, kreatif dan inovatif, (5) Ghiroh intlektual dan kebebasan akademik, menciptakan lingkungan kampus yang kondusif dan ramah dan (6) Kerja sama internasional, berjejaring, berkonekting, berkolaborasi lintas negara menjadi penting bagi sebuah perguruan tinggi. Selain indikator kualitatif di atas, dapat pula mengacu pada empat komponen inti, untuk sebuah Perguruan Tinggi yang ingin masuk dalam level World Class University, sebagaimana yang dijadikan acuan oleh Quacquarelli Symonds (QS), sebuah Lembaga riset Pendidikan Tinggi yang berkedudukan di London, bahwa sebuah Pendidikan Tinggi di dunia, jika ingin masuk dalam kategori World Class University, maka harus memenuhi komponen berikut; (1) Academic reputation, (2) Employer reputation, (3) Research citations per-paper dan (4) H-index. Rujukan dan parameter-parameter di atas, idealnya menjadi proyek (proposal) dan program yang penting dipersiapakan dan dijalankan oleh rektor terpilih ke depan, untuk mewujudkan capaian yang diharapkan.
Pada konteks kandidasi dan kontestasi Pemilihan Rektor Universitas Mataram (UNRAM), ada dua basis sumber suara yang akan menentukan kemenangan (taqdir) calon. Yakni, suara suara Senat dan suara Menteri. Sebagaimana regulasi atau peraturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri, Pasal 9 poin (3) yang menjelaskan tentang Pimpinan PTN dipilih dengan komposisi ketentuan, suara Menteri 35% dan Senat memiliki 65% hak suara dan masing-masing anggota Senat memiliki hak suara yang sama. Pemilihan rektor, sebagaimana aturannya, akan dilaksanakan dalam rapat senat tertutup oleh Senat bersama Menteri.
Beberapa Skenario ?
Pertama, jika terjadi perubahan konstelasi pada pemilihan terakhir, suara senat mayoritas atau 65% berlabuh kepada satu calon, maka besar kemungkinan suara Menteri akan mengikuti arus mayoritas. Kedua, jika suara Senat konsisten sebagaimana ketika penilaian dan penetapan calon, maka suara Menteri yang 35% akan menentukan jika diberikan “hanya” kepada salah satu calon . Ketiga, Menteri dapat saja membagi suaranya kepada ketiga calon secara merata, baik dilakukan dengan pertimbangan objektif maupun pertimbangan subjektif, maka calon yang memiliki modal dukungan mayoritas senat sebelumnya, yang akan mendapatkan berkahnya. Itulah yang disebut dengan Authority Absolut, preoregtif atau otoritas mutlak Menteri. Tentu, tidak menutup kemungkinan juga, ada sekenario-skenario lain, dengan pertimbangan-pertimbangan yang tidak terdeteksi, karena ini adalah proses kandidasi dan kontestasi. Apapun kemudian hasilnya, menuju Universitas Mataram (UNRAM) menjadi kampus berdaya saing global, menjadi World Class University, maka pada hakikatnya, tergantung dari bagaimana suara Senat dan suara Menteri, berirama dan bersenandung dalam suara keadaban, mengantarkan secara bersama-sama Universitas Mataram (UNRAM) menjadi Wordl Class University, kebanggan Indonesia dan kebanggan kita bersama. Selamat berkontestasi dan berkandidasi, jangan lupa bahagia bersama, meraih dan menjemput taqdir.
Wallahua’alam bissawab.

1 Komentar
KEREN....
BalasHapus